Minggu, 22 September 2013

Penggunaan Baterai Robot HIGH POWER [LiPo] untuk Robot

Tidak dapat dipungkiri bahwa pada kompetisi robot baterai memegang peranan yang sangat penting. Tanpa baterai sebagai sumber daya robot, robot hanyalah sebuah kumpulan besi mati. Kriteria baterai yang biasanya digunakan dalam dunia robotika antara lain:



  1. Mempunyai daya tahan pemakaian yang lama
  2. Dapat mensupplay arus yang besar
  3. Flexibel
  4. Berdimensi kecil
  5. Murah
Diantara berbagai jenis baterai yang ada yakni NiMH, NiCD, Aki Kering, baterai Lithium Polymer atau lebih dikenal sebagai baterai LiPo menjadi pilihan utama dari berbagai macam pembuat robot di Indonesia ,aupun luar negeri.

Kelemahan dari baterai ini hanya ada dua, yakni harga dan perlunya pengecekan tegangan menggunakan checker baterai LiPo. Namun dapat dipastikan kelemahan tersebut terbayar puas oleh performa baterai yang bagus dan mantap.

Untuk info baterai dan pembelian baterai dapat menghubungi saya di lapak kaskus:
Baterai LiPo HIGH QUALITY beserta Accessories Lengkap (Intellegent Charger, Charger Balancer, LiPo Battery Checker, Low Voltage Alarm).

Terima kasih, semoga tulisan saya ini membantu. :)

Minggu, 06 Mei 2012

Robot Karya Anak Bangsa

Seiring pembangunan dan peningkatan teknologi di Indonesia, perkembangan teknologi robotika hasil karya anak bangsa pun meningkat tajam. Salah satu institusi pendidikan tinggi yang turut serta mengembangkan teknologi robot adalah Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. Institusi yang telah berdiri sejak tahun 1988 ini telah melahirkan berbagai prestasi di bidang robotika sejak tahun ke-3 pendiriannya, yakni 1991.

Diawali dari robot Bima X-1 yang menerima penghargaan Best Idea pada NHK Robot Contest yang diselenggarakan di Negeri Sakura, Jepang. Ada sebuah kisah menarik dibalik pencapaian PENS yang kala itu masih bernama PET-ITS. Awalnya PENS diundang oleh NHK (Nippon Hooso Kyokai) utnuk berlaga pada di NHK Robocon 1991. Berbagai upaya keras dan riset ditempuh untuk mempersiapkan diri menghadapi kontes Robocon tersebut. Pada akhirnya, PENS yang kala itu disebut Surabaya Koosen (Politeknik Surabaya, tanpa menyebutkan Negara asal) mampu mengalahkan tim dari Kyoto, namun harus tumbang pada pertandingan berikutnya. Di akhir pertandingan, PENS mendapat penghargaan best design karena posisi robot yang semula tiarap, mempu berubah menjadi tinggi saat menarik pantografnya. Penghargaan tersebut sangat membanggakan, terutama bagi bangsa Indonesia kala itu, karena nilainya yang hampir sama besar dengan juara utama.

Setelah keberhasilan tersebut, tim robotika Politeknik Elektronika Negeri Surabaya terus berbenah untuk menghadapi perlombaan-perlombaan robotika baik skala dalam negeri maupun luar negeri. Salah satu pencapaian hebat hasil karya anak bangsa ini adalah Robot B-Cak PENS mendapatkan penghargaan pertama pada NHK Robot Contest di Jepang pada tahun 2001. Robot ini mampu mengalahkan pesaingnya dari Kyoto University, Tokyo University (keduanya dari Jepang), UCLA Davis (AS), Universitas Quensland (Australia), Tsing Hua University (China), dan Rachamonkorn University (Thailand).

Setelah prestasi gemilang tersebut, lahirlah robot-robot generasi penerusnya yakni Mio-rEi, D4=S1, Jump=Be, G-Rush, Depth4, dan berbagai robot lainnya yang mampu menjadi juara pertama kontes robot Indonesia, bahkan beberapa diantaranya berhasil menerima award Internasional pada saat mewakili bangsa Indonesia.

Robot D4=S1 hasil karya anak bangsa saat berlaga Robot JUMP-BE saat berlaga di KRI Robot DEPTH4 PENS Mio-rEi saat berlaga di Dome UMM, Malang



















Robot Iron Fire 1, buatan anak bangsa UGMSelain robot-robot hebat karya mahasiswa PENS, juga terdapat robot-robot canggih lain yang lahir dari UKM. Ya, benar, dari UKM atau Unit Kegiatan Mahasiswa dan bukan dari jurusan. Adalah dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta yang mampu melahirkan robot-robot canggih dari UKM, dan mampu meraih pemenang 18th Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest di Hatrford, Connecticut, Amerika Serikat (AS).

Robot buatan Institut Teknologi Bandung atau ITB pun tak kalah. Mereka juga mempu merebut juara pertama dan kedua kontes robot internasional The 18th Trinity College Fire Fighting Robot Contest 2011 di Hartford, Connecticut, Amerika Serikat pada kategori robot cerdas berkaki. Tim robot ITB jauh mengungguli peserta dari negara-negara lain. Robot Yaqut ITB dan robot Zarqun mampu menyelesaikan misi yang diberikan dan mampu mencatat waktu lebih cepat 48 kali daripada peserta pada predikat dibawahnya. Sehingga sekali lagi robot karya anak bangsa berprestasi dan memborong juara pertama dan kedua.

Robot karya ITB yang menjadi Juara










Tidak hanya anak bangsa yang menimba ilmu di negeri sendiri, anak bangsa yang menimba ilmu di negeri orang pun juga membuat prestasi yang mengagumkan di bidang teknologi robotika. Salah satunya adalah Subchan, pria yang kini menjadi peneliti di Cranfield University, Inggris ini bersama tim Stellar mengembangkan robot Saturn yang merupakan robot yang didesain khusus untuk keperluan militer. Robot ini berhasil memenangkan Minister of Deffense (MoD) Grand Challenge yang merupakan acara bergengsi robot militer. Bahkan, Kementrian Pertahanan Inggris, sebagai penyelenggara even tersebut berminat untuk mengembangkan robot Saturn dan berbagai piranti lain ciptaan timnya.


Sumber:
- Web Mekatronika PENS
- http://blue-guardian.blogspot.com/2007/12/robot-micro-mouse-pembuka-jalan-robocon.html
- antarafoto.com
- mediaindonesia.com
- eepis-its.edu
- kompas.com
- ugm.ac.id
- vivanews.com

Jumat, 04 Mei 2012

Dasar-dasar Ilmu Robot [Robotika]

Robot pada dasarnya merupakan sebuah mesin yang diciptakan untuk mempermudah kerja manusia. Seperti halnya otot pada manusia, robot juga memerlukan bagian penggerak efektornya [lengan-lengannya] yang berupa motor servo. Motor servo merupakan sebuah motor yang didesain khusus agar dapat membentuk sudut-sudut tertentu sesuai sinyal yang diiputkan kepadanya.

Secara umum terdapat 2 jenis motor servo. Yaitu motor servo standard dan motor servo continous. Servo motor tipe standar hanya mampu berputar 180 derajat. Motor servo standard sering dipakai pada sistim robotika misalnya untuk membuat Robot Arm (Robot Lengan). sedangkan servo motor continuous dapat berputar sebesar 360 derajat. Motor servo continous sering dipakai untuk Mobile Robot. Pada badan servo tertulis tipe servo yang bersangkutan.

Pengendalian gerakan batang motor servo dapat dilakukan dengan menggunakan metode PWM. (Pulse Width Modulation). Teknik ini menggunakan system lebar pulsa untuk mengemudikan putaran motor. Sudut dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang dikirim melalui kaki sinyal dari kabel motor. Tampak pada gambar dengan pulsa 1.5 ms pada periode selebar 2 ms maka sudut dari sumbu motor akan berada pada posisi tengah. Semakin lebar pulsa OFF maka akan semakin besar gerakan sumbu ke arah jarum jam dan semakin kecil pulsa OFF maka akan semakin besar gerakan sumbu ke arah yang berlawanan dengan jarum jam. Perhatikan timing diagram servo di bawah ini:


Motor servo banyak digunakan sebagai penggerak lengan-lengan ataupun sendi robot. Salah satu robot humanoid [menyerupai manusia] hasil karya anak bansa yang telah memenangkan KRCI [Kontes Robot Cerdas Indonesia] tahun 2011 adalah EROS, EEPIS Robo Soccer. EROS merupakan robot yang didesain khusus untuk bermain selayaknya pemain sepak bola sungguhan. Terdapat kamera yang mendeteksi bola, puluhan motor servo sebagai penggerah lengan dan sendi. Dengan pemrograman khusus, robot karya mahasiswa PENS [Politeknik Elektronika Negeri Surabaya] ini dapat menasukkan bola ke gawang lawan. Berikut ini demo video robot EROS: